Psikologi Indonesia Goes Blogging

Blog yang berisi mengenai semua hal yang berkaitan dengan Psikologi ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai Psikologi kepada masyarakat Indonesia dalam bentuk bacaan ringan.

Sigmund Freud merumuskan teori perkembangan yang disebut psikoseksual. Teori ini memberikan lima fase dari perkembangan, yaitu oral, anal, falic, laten dan genital. Menurut Freud, perkembangan psikologis seseorang ditentukan dari kepuasan tiga (oral, anal, genital) wilayah ini, contohnya seseorang yang kurang terpuaskan oral-nya ketika masih kecil akan tumbuh menjadi anak yang cerewet, suka bergosip, merokok, gigit jari, obesitas, atau apapun juga yang memuaskan nafsu oral-nya.


Nah, yang ingin aku bahas kali ini adalah kepribadian anal seseorang. Anal berhubungan dengan toilet training di masa kecil – menurut penulis – juga sampai seseorang dewasa. Freud mengatakan bahwa fiksasi oral terjadi pada orang-orang yang sangat menuntut kebersihan, keras kepala, hidup berdasarkan aturan dan pelit. Tapi ini tergantung bagaimana toilet training kita ketika kita masih kecil. Ada anak-anak yang menyimpan pup-nya (tidak ia keluarkan), dan ada anak-anak yang tidak bisa mengontrol pengeluarannya (pup dan pee dimana2).


Aku melihat adanya benang merah antara pengeluaran uang dan pengeluaran pup. Beberapa contoh yang aku temui:

1) Selalu mengeluarkan pup, sehari bisa tiga kali. Begitu juga dengan mengeluarkan uang, seperti tidak dikontrol.

2) Agak susah mengeluarkan pup (tidak setiap hari), suka shopping, kondisi keuangan cukup.


Orang pertama jelas pengeluaran uang dan pengeluaran pup berjalan searah. Semakin besar pengeluaran pup, semakin besar juga pengeluaran uang haha. Tapi yang kedua, mengapa susah pup tapi suka shopping? Penjelasan sementara adalah adanya guilt dari pengeluaran uangnya, sehingga ia menyimpan ‘bentuk’ lain (berupa pup), atau ingin shopping tapi lagi ga ada duit – bisa saja. ;)


Apakah ada hubungan kausal dari pengeluaran pup dan pengeluaran lain (uang)? Karena yang terpenting dari konsep ini adalah perbuatan yang tidak disadari, dilakukan secara unconscious dan tersembunyi dari kesadaran. Jadi mungkin saja ketika kamu tidak bisa pup (selain jarang makan buah dan sayur yah), ada sesuatu yang salah dengan pengaturan keuanganmu.


Selamat mengeksplorasi hidup sehat secara fisiologis dan psikologis! :P


(Lora)

3 komentar

  1. Nia Janiar  

    Gue sembelit - entah karena toilet training atau ada penjelasan medis atau gimana, gue juga enggak tahu.

    Dan ya.. gue juga pelit. Hehe.

  2. Anonim  

    salam kenal.

    Bisa gitu ya....analogi yang menarik. Kalo boleh tahu, rumusan teori dari psikoseksual itu apakah segala hal yang berhubungan dengan kepuasan psikologi ya?

  3. Laura  

    @Nanang:
    Menarik yah analogi-nya? :D
    Rumusan psikoseksual adalah kepuasan psikologis dari beberapa organ seksual (oral, anal, genital). Beberapa psikolog tidak setuju dengan pendapat Freud yang terlalu pesimistis dan menilai segala sesuatu dari kepuasan seksual saja, tapi bagaimana pun juga teori psikoseksual tidak bisa dilewatkan begitu saja..

    Karena....kadang sungguh2 terbukti benar.. :P

Posting Komentar

User Tracking Widget

usability studies by userfly

Psi! Goblog

Psikologi Indonesia Goes Blogging

Recent Posts

Recent Comments

Tags

^Lora^ (15) abu ghraib (1) anak (1) analisa (2) analitis (1) asal mula (1) Atheist (1) bahagia (2) bedah film (2) belajar (1) Binatang (1) budaya populer (1) bunuh diri (1) calling (1) career (1) carl rogers (1) cinta (1) Dalai Lama (1) daniel h. pink (1) dewasa (1) ebook (1) edukasi (1) eksistensial (2) eksperimen (3) ekspresi (1) empati (2) erotomania (1) etiologi (1) filosofi (2) Freud (3) ganteng (1) gardner (1) Gay (4) Gender (1) grand indonesia (1) graphologi (1) Green Psychology (1) grimace project (1) hamil (1) happiness (1) heroism (1) hidup (1) homoseksual (4) hubungan romantis (1) identifying (1) indonesia (1) industri dan organisasi (1) insting (1) jerawat (1) job (1) Jung (1) Juno (1) kamar (1) karir (4) Kebahagiaan (3) kelompok (1) Kematian (1) kepahlawanan (1) kepercayaan diri (1) Kepribadian (5) kesetiaan (1) Khrisnamusti (1) kognitif (5) komitmen (1) konformitas (1) Krisis identitas (1) Kung fu Panda (1) listen to yourself (3) lucifer effect (1) makanan (3) meja kerja (1) mind reading (2) Mitos (1) Music dum-dedumtumtum (1) nasionalisme (1) orang tua (1) orgasme (1) otak kanan (1) otak kiri (1) pacaran (1) panggilan (1) Peace (2) pekerjaan (4) pembunuh berantai (1) pemilu (1) pendidikan seks (3) perempuan (1) perkembangan teknologi (1) pheromone (1) Philip Zimbardo (1) poligami (1) Prejudice (1) presiden (1) profil (1) proses (1) Psikoanalisis (4) psikologi (24) psikologi lingkungan (1) psikologi pendidikan (1) psikologi seksual (1) psikologi transpersonal (1) psikopat (4) psikopatologis (3) psikosis (3) psycamp (1) Realita (1) remaja (3) review buku (2) review film (2) revolusi (1) sejarah (1) seks (2) self-help (1) selligman (1) sintesa (1) sintesis (1) Sosial (4) sosiopat (2) spiritual (3) stalking (1) stereotipe (1) steve jobs (1) stres (1) subjective well-being (1) Tao (2) teknologi (1) Tidur siang (1) tinggi (1) Tips (1) totlol (1) tulisan (1) video (1) vygotsky (1) wajah (1) wanita (1)