Dua berita yang saya baca beberapa hari yang lalu:
1. Kepala sekolah melecehkan muridnya dengan menyuruh si murid melepas semua bajunya hanya karena si murid terlambat. Seharusnya si kepala sekolah bisa berpikir bahwa andai saja ia menahan nafsunya, ia tidak akan dipecat dari jabatannya, mencoreng namanya sendiri, dan masuk televisi dengan muka disamarkan.
2. Selanjutnya berita yang merefleksikan betapa tidak manusiawinya manusia gara-gara urusan bawahan yang saya dapat dari sini
ST. POELTEN, Austria (CNN) -- A verdict in the case of Josef Fritzl, the Austrian man accused of keeping his daughter in a cellar for decades and fathering her seven children, could come as early as Thursday, a court official told reporters Monday. As his trial began behind closed doors Monday Fritzl pleaded guilty to incest and other charges, but denied charges of murder and enslavement -- the most serious charges against him. Fritzl arrived at the courthouse in St. Poelten covering his face with a blue binder to shield himself from reporters, television cameras and photographers and escorted by a phalanx of police officers.Fritzl was charged in November with incest and the repeated rape of his daughter, Elisabeth, over a 24-year period.
But he was also charged with the murder of one of the children he fathered with her, an infant who died soon after birth. State Prosecutor Gerhard Sedlacek said Michael Fritzl died from lack of medical care.
In all, Fritzl is charged with: murder, involvement in slave trade (slavery), rape, incest, assault and deprivation of liberty, Sedlacek's office said. He could face a maximum sentence of life in prison if convicted of murder. Mayer said Sunday that Fritzl expected to spend the rest of his life in prison.
"This man obviously led a double life for 24 years. He had a wife and had seven kids with her. And then he had another family with his daughter, fathered another seven children with her," said Franz Polzer, a police officer in Amstetten, the town where Fritzl lived, at the time of his arrest.
The case first came to light in April 2008 when Elisabeth's daughter, Kerstin, became seriously ill with convulsions.
Elisabeth persuaded her father to allow Kerstin, then 19, to be taken to a hospital for treatment.
Hospital staff became suspicious of the case and alerted police, who discovered the family members in the cellar.
Fritzl confessed to police that he raped his daughter, kept her and their children in captivity and burned the body of the dead infant in an oven in the house. Elisabeth told police the infant was one of twins who died a few days after birth.
When Elisabeth gained her freedom, she told police her father began sexually abusing her at age 11. On August 8, 1984, she told police, her father enticed her into the basement, where he drugged her, put her in handcuffs and locked her in a room.
Fritzl explained Elisabeth's disappearance in 1984 by saying the girl, who was then 18, had run away from home. He backed up the story with letters he forced Elisabeth to write.
Hehe, gila ya?
Bagaimana bisa seorang bapak memiliki nafsu kepada darah dagingnya sendiri? Ya tentu bisa, sudah banyak kok kejadian seperti ini. Namun saya benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Elisabeth diperkosa ratusan kali selama 24 tahun sampai melahirkan anak dalam keadaan disekap. Pasti ia tidak tahu rasanya bersenang-senang dengan orang lain seusianya, merasakan enaknya udara pagi, atau membentuk keluarga sendiri. Pasti dunianya luluh lantak!
Betul kata Sigmund Freud bahwa manusia hanya urusan seks dan agresi. Yang membedakan manusia dengan binatang adalah kemampuan menyerap nilai-nilai yang diajarkan orang tua dan lingkungan. Namun jika sudah seperti ini, apa bedanya manusia dengan binatang?
(Nia)
22 Maret 2009 pukul 17.07
Pelampiasannya pada orang terdekat, pemicunya yaa di luar itu....
23 Maret 2009 pukul 06.44
Salam kenal..ni pertama kalinya saya,ayu,berpartisipasi dalam blog ni..
Sekedar ingi share..
Saya pernah mendengar peristiwa plecehan seksual seorang ayah kandung thd anaknya di indonesia sejak saya smp..n jujur ntu buat saya menjadi lebih aware terhadap ayah kandung saya..kalo tidur,saya selalu mengunci kamar saya n klopun hrs sekamar dengan ayah,saya selalu mengusahakan tidak tidur berdampingan dengan bliau..saya sebernya cukup yakin ayah saya tak akan berbuat keji thd saya karena beliau cukup tai dan mengerti agama --yang sedikit banyak saya yakin berpengeruh thd kualitas pengendalian diri beliau--.namun, saya tetap melakukan apa yg saya sebutkan sebelumnya sebagai usaha preventif kalo2 ayah saya khilaf atau tidak sadar melakukan sesuatu yang nyerempet k hal-hal yang tidak pantas..
Bagi saya,urusan bawah memang merupakan sasaran empuk dari kekhilafan karena kenikmatan yang diperolehnya..so,tidak menutup kemungkinan siapapun bahkan orang terdekat kita sekalipun terjerumus k dalam kekhilafan akan pemuasan seksual..
Makanya,kapan pun dimanapun, cwe2 kudu tetep aware thd sekitar n kdu mampu sekuat mgkn menjaga dirinya..
23 Maret 2009 pukul 10.25
Setuju dengan Ayu,,,
Tapi tetap saja setiap mendengar berita mengenai pemerkosaan, hati selalu merasa miris... Demi nafsu, seseorang mengorbankan 'masa depan' wanita yang ia gauli.. :(
Masalah ini adalah masalah yang cuma bisa dijawab dengan keprihatinan mendalam.. :(
24 Maret 2009 pukul 06.19
@Big Sugeng: Betul, Pak.
@Ayu: Halo, Ayu. Salam kenal juga.
Betul itu, saya juga rada risih kalau melihat anak perempuan terlalu dekat misalnya udah besar masih suka cium, manja2, nggelayutan, dan lainnya. Memang, sebaiknya jangan berprasangka buruk, tapi yang namanya nafsu kan enggak lihat siapa objeknya.
@Laura: Iya, Ra. Hanya karena nafsu.. :(