Sebetulnya, kemampuan membaca pikiran orang lain dapat terjadi secara sadar. Namun ada kondisi-kondisi yang harus dimiliki seseorang agar dia dapat melakukannya. Seseorang harus memiliki jenjang pendidikan yang tinggi (agar bisa menangkap maksud tersirat dari kata-kata dan bahasa tubuh), intelijensi tinggi (khususnya kepintaran verbal), pikiran yang terbuka dan kesehatan mental yang baik (agar dia tak mencampuradukkan antara emosi orang lain yang “tertangkap” dan emosi yang dimilikinya). Selain itu, ada beberapa kiat agar dapat membaca pikiran orang lain dengan lebih baik.
Kiat pertama, kenali orang yang hendak kita baca pikirannya. Dengan mengenali orang tersebut, kita tahu arti tersirat dari kata-kata yang dikeluarkannya dan bahasa tubuhnya. Selain itu, kita juga tahu konteks dari petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh orang itu kepada kita.
Kiat kedua, latihan. Mintalah umpan balik dari kesimpulan dari hasil mindsight yang kita lakukan. Dengan begitu, kita tahu simpula kita yang salah dan yang benar.
Kiat ketiga, perhatikan mata dari orang lain. Biasanya, emosi yang bersifat dasar sedih, senang, marah, dan jijik) dapat terbaca dari mata.
Kiat keempat, jadilah orang yang ekspresif. Keekspresifanbersifat menular. Saat kita bersikap ekspresif, orang lain juga akan lebih ekspresif. Dengan begitu, lebih banyak petunjuk yang diberikan oleh orang tersebut.
Kiat kelima, rileks. Karena kita dapat merasakan emosi orang, artinya orang dapat merasakan emosi kita. Jika kita merasa tegang, emosi tersebut bisa di-copy oleh orang yang hendak kita baca pikirannya, sehingga membuat emosi dirinya yang sebenarnya menjadi tertutup.
Kiat pertama, kenali orang yang hendak kita baca pikirannya. Dengan mengenali orang tersebut, kita tahu arti tersirat dari kata-kata yang dikeluarkannya dan bahasa tubuhnya. Selain itu, kita juga tahu konteks dari petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh orang itu kepada kita.
Kiat kedua, latihan. Mintalah umpan balik dari kesimpulan dari hasil mindsight yang kita lakukan. Dengan begitu, kita tahu simpula kita yang salah dan yang benar.
Kiat ketiga, perhatikan mata dari orang lain. Biasanya, emosi yang bersifat dasar sedih, senang, marah, dan jijik) dapat terbaca dari mata.
Kiat keempat, jadilah orang yang ekspresif. Keekspresifanbersifat menular. Saat kita bersikap ekspresif, orang lain juga akan lebih ekspresif. Dengan begitu, lebih banyak petunjuk yang diberikan oleh orang tersebut.
Kiat kelima, rileks. Karena kita dapat merasakan emosi orang, artinya orang dapat merasakan emosi kita. Jika kita merasa tegang, emosi tersebut bisa di-copy oleh orang yang hendak kita baca pikirannya, sehingga membuat emosi dirinya yang sebenarnya menjadi tertutup.
15 Desember 2008 pukul 03.26
wow! klo ini yang dinamakan psikologi, berarti saya jatuh cinta sama 'dia' :D
semoga bisa terus menjelajah isi blog ini :) thanks a lot