Saat saya menonton film Kung-fu Panda, terbersitlah sebuah pemikiran: “film ini tidak saintifik.”
Tidak, saya tidak menyerang kemampuan Po yang bisa melompat tiga meter demi mencuri kue almond milik Monkey. Bahkan, hal semacam ini mungkin saja terjadi jika seseorang memiliki motivasi yang tepat (saya punya teman yang pernah melompati pagar setinggi lebih dari dua meter karena dikejar anjing). Saya tidak menyerang kejadian dimana Po tidak mati karena terjatuh dari tangga istana yang jumlahnya amat banyak. Saya pernah memiliki badan yang sangat gendut, dan percayalah, lemak adalah penahan benturan yang sangat baik. Saya tidak menyerang adegan-adegan saat Po dengan lincah memperlihatkan kemampuan Kung-fu-nya dengan lincah karena saya pernah menonton adegan-adegan kung-fu yang diperlihatkan Sammo Hung.
Yang tak dapat saya percaya adalah… Po memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi.
Ini penjelasan saya. Po adalah tokoh yang banyak makan, dia harusnya memiliki kepercayaan diri yang rendah. Studi dari American Academy of Dermatology menunjukkan bahwa gula dan tepung terigu (yang banyak dimakan Po dalam bentuk mie dan dumplings) meningkatkan kadar insulin dalam tubuh. Insulin lalu membuat tubuh memproduksi berbagai macam hormon, salah satunya adalah hormon di wajah yang memproduksi minyak dan sel-sel yang berfungsi untuk membuat wajah tetap lembut dan sehat.
Jika kadar insulin dalam tubuh berlebihan, hormon di wajah tersebut juga diproduksi secara berlebihan, sehingga minyak dan sel pada wajah yang diproduksi juga berlebihan. Hal ini menyebabkan pori-pori wajah tersumbat dan menghasilkan tempat yang tepat bagi bakteri untuk berkembang. Sistem imun tubuh lalu menyerang bakteri ini dengan efek samping bagian wajah tersebut jadi membengkak dan memerah. Kita mengenalnya dengan sebutan jerawat.
Jika Po banyak makan, harusnya dia memiliki banyak jerawat. Jika dia punya banyak jerawat, dia akan memiliki krisis kepercayaan diri. Jika dia memiliki krisis kepercayaan diri, dia akan makan lebih banyak karena dia makan saat dia sedang gundah. Jika dia makan lebih banyak, dia akan memiliki lebih banyak jerawat, sehingga kepercayaan dirinya akan makin jatuh (lingkaran setan makan-berjerawat-makin banyak makan-makin banyak jerawat ini juga dirasakan oleh banyak orang di dunia nyata).
Jadi harusnya Po punya rasa percaya diri yang rendah! Film Kung-fu Panda tidak saintifik! Hehehe…
Tidak, saya tidak menyerang kemampuan Po yang bisa melompat tiga meter demi mencuri kue almond milik Monkey. Bahkan, hal semacam ini mungkin saja terjadi jika seseorang memiliki motivasi yang tepat (saya punya teman yang pernah melompati pagar setinggi lebih dari dua meter karena dikejar anjing). Saya tidak menyerang kejadian dimana Po tidak mati karena terjatuh dari tangga istana yang jumlahnya amat banyak. Saya pernah memiliki badan yang sangat gendut, dan percayalah, lemak adalah penahan benturan yang sangat baik. Saya tidak menyerang adegan-adegan saat Po dengan lincah memperlihatkan kemampuan Kung-fu-nya dengan lincah karena saya pernah menonton adegan-adegan kung-fu yang diperlihatkan Sammo Hung.
Yang tak dapat saya percaya adalah… Po memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi.
Ini penjelasan saya. Po adalah tokoh yang banyak makan, dia harusnya memiliki kepercayaan diri yang rendah. Studi dari American Academy of Dermatology menunjukkan bahwa gula dan tepung terigu (yang banyak dimakan Po dalam bentuk mie dan dumplings) meningkatkan kadar insulin dalam tubuh. Insulin lalu membuat tubuh memproduksi berbagai macam hormon, salah satunya adalah hormon di wajah yang memproduksi minyak dan sel-sel yang berfungsi untuk membuat wajah tetap lembut dan sehat.
Jika kadar insulin dalam tubuh berlebihan, hormon di wajah tersebut juga diproduksi secara berlebihan, sehingga minyak dan sel pada wajah yang diproduksi juga berlebihan. Hal ini menyebabkan pori-pori wajah tersumbat dan menghasilkan tempat yang tepat bagi bakteri untuk berkembang. Sistem imun tubuh lalu menyerang bakteri ini dengan efek samping bagian wajah tersebut jadi membengkak dan memerah. Kita mengenalnya dengan sebutan jerawat.
Jika Po banyak makan, harusnya dia memiliki banyak jerawat. Jika dia punya banyak jerawat, dia akan memiliki krisis kepercayaan diri. Jika dia memiliki krisis kepercayaan diri, dia akan makan lebih banyak karena dia makan saat dia sedang gundah. Jika dia makan lebih banyak, dia akan memiliki lebih banyak jerawat, sehingga kepercayaan dirinya akan makin jatuh (lingkaran setan makan-berjerawat-makin banyak makan-makin banyak jerawat ini juga dirasakan oleh banyak orang di dunia nyata).
Jadi harusnya Po punya rasa percaya diri yang rendah! Film Kung-fu Panda tidak saintifik! Hehehe…
23 Juli 2008 pukul 04.35
Saya rasa anda terlalu menggeneralisasi, soalnya hasil penelitian itu belum diuji secara lintas-spesies pada populasi panda... :P
27 Juli 2008 pukul 01.01
Bener, bener, hehe…
My bad. Thanks, Catshade, huahahhaa…
21 Agustus 2008 pukul 00.58
apakah anda pernah mengalaminya langsung?apakah ini termasuk pengalaman anda?(banyak makan-banyak jerawat-kurang percaya diri).
saya rasa tidak semua orang berjerawat memiliki rasa percaya diri yang rendah. apakah ada data yang pasti dan universal tentang hal ini?
saya pikir anda orang yang lebih menyukai data dan fakta, bukan???