Semuanya kembali bagaimana kita memandang pekerjaan kita.
Kembali ke hal yang paling mendasar dahulu: untuk apa kita bekerja? Mungkin dari antara kita ada yang berpendapat kita bekerja untuk hidup, untuk makan, untuk memiliki tempat tinggal yang layak. Mungkin juga sebagian dari kita ada yang menginginkan Mobil baru, membeli rumah di daerah elit, membelikan tas mahal untuk istrinya, dan lain-lain. Lebih ekstrim lagi, ada yang menjawab bekerja karena disuruh orang tua, atau bekerja karena tidak tahu mau apa. Kalau dikembalikan lagi, kita semua bekerja agar hidup kita tidak susah. Atau mungkin kata-kata itu perlu sedikit diubah:
Kita bekerja agar hidup kita tidak susah untuk mencapai kebahagiaan hidup.
Kalau begitu masalahnya, berarti pola pikir kita tentang pekerjaan harus diubah sedikit. Berikut akan ada 3 cerita berbeda dengan tokoh yang sama untuk menjadi bahan renungan.
Si A bekerja dengan tujuan utama demi mendapatkan uang yang cukup untuk membiayai hidupnya. Apabila secara finansial si A aman, maka ia tidak akan lagi mau untuk melakukan pekerjaannya sekarang, dan sudah pasti ia akan mencari pekerjaan lain. Pekerjaan si A sekarang ini hanyalah untuk membiayai hidupnya belaka. Terkadang ia berharap bahwa waktu akan berlalu cepat saat ia sedang bekerja. Si A akan tidak akan memberikan saran pada kawannya atau anaknya untuk menggeluti pekerjaannya sekarang dan ia sangat ingin untuk pensiun.
Si B pada dasarnya menyukai pekerjaannya, tetapi ia tidak berharap untuk berada di tempat yang sama pada 5 tahun mendatang. Ia berencana untuk berpindah ke pekerjaan yang lebih baik. Terkadang si B berpikir bahwa ia sedang membuang-buang waktu dengan pekerjaannya yang sekarang ini, namun ia tahu bahwa ia harus mempertahankan pekerjaannya ini demi kenaikan pangkat atau jenjang karir yang lebih tinggi. Si B tidak sabar untuk mendapatkan promosi. Untuknya, promosi adalah penghargaan terhadap pekerjaannya, dan sebagai tanda kesuksesannya dalam berkompetisi dengan pekerja lain.Pekerjaan si C adalah bagian hidup yang penting dalam hidupnya. Ia sangat puas dengan pekerjaan yang ia miliki, karena apa yang ia kerjakan adalah hal yang vital dalam menunjukkan siapa dirinya. Pekerjaannya adalah hal yang pertama ia katakan pada orang lain untuk menjelaskan siapakah dirinya. Ia cenderung membawa pulang pekerjaannya, dan saat berlibur juga. Si C merasa senang dengan pekerjaannya karena ia menyukainya. Ia akan mendorong teman dan anaknya untuk memasuki bidang pekerjaan seperti yang sedang digelutinya, dan ia pun akan kecewa bila ada yang menyuruhnya menghentikan pekerjaannya yang sekarang ini. Si C pun sama sekali tidak menunggu pensiun.
Si A memandang pekerjaannya sebagai 'pekerjaan' (job) belaka, si B memandang pekerjaannya sebagai 'karir' (career), dan si C memandang pekerjaannya sebagai 'panggilan' (calling). 'pekerjaan belaka' hanya dilakukan untuk mendapatkan uang, dan bila pekerjaan selesai, tidak ada ketidaklanjutan. Sedangkan 'karir', berarti kita melihat adanya investasi personal yang dituangkan di dalam pekerjaan yang dilakukan. Ada kontinuitas, baik segi uang maupun kekuasaan dan prestise, namun bila kontinuitas ini berakhir, kita akan mencari-cari hal lain yang dapat memenuhi kepuasan diri kita. Pekerjaan sebagai 'panggilan' berarti pekerjaan yang kita lakukan secara penuh dan berkomitmen hanya demi melakukan pekerjaan itu saja. Pekerjaan tersebutlah yang memenuhi kepuasan diri kita, bukanlah uang, peningkatan karir, atau prestise.
Amy Wrzesniewski, seorang profesor bidang Bisnis di New York University, melakukan penelitian pada pegawai pembersih di rumah sakit. Pegawai yang melihat pekerjaannya sebagai 'panggilan' ternyata bekerja lebih efisien. Mereka bahkan mengimprovisasi pekerjaannya demi kenyamanan dan kesehatan para pasien, dan juga lebih waspada. Jadi, pilihlah pekerjaan yang membuat anda senang karena melakukannya, bukan karena ada iming-iming karir atau gaji, karena yang terpenting adalah menemukan pekerjaan yang membuat kita bahagia. Steve Jobs, CEO Apple & Pixar, mengatakan dalam pidatonya pada Graduation speech di Stanford university tahun 2005:
"Jangan berhenti mencari sampai kita menemukan apa yang betul-betul ingin kita kerjakan"
(khrisnaresa)
4 Juli 2008 pukul 01.06
artikel anda ada di:
http://karir-pekerjaan.infogue.com
http://karir-pekerjaan.infogue.com/apa_arti_sebuah_pekerjaan_
anda bisa promosikan artikel anda di infogue.com yang akan berguna untuk semua pembaca. Telah tersedia plugin/ widget vote & kirim berita yang ter-integrasi dengan sekali instalasi mudah bagi pengguna. Salam!
5 Juli 2008 pukul 20.44
Kalau yang saya perhatikan, kebanyakan orang masih mempunyai pandangan bahwa pekerjaan adalah melulu soal uang. Pendapat saya sebagai orang awam bahwa dengan melakukan pekerjaan yang kita suka (meski dengan penghasilan yang tidak besar) justru akan membuka pikiran terhadap peluang yang lebih besar untuk sukses.
Artikelnya sangat inspiratif...
salam kenal... :)
6 Juli 2008 pukul 09.10
saya setuju dengan artikelnya, bagus banget!, memang pekerjaan itu kalo bisa harus pas dengan minat dan keinginan kita, kalau kita kerja karena terpaksa, pasti hasilnya nggak tahan lama dan nggak enjoy...
7 Juli 2008 pukul 10.31
@infogue
gw udah cek di infogue.com. makasih banyak untuk membantu menyebarkan artikel ini..! :)
@riftom & @talkaz
Dari dulu saya bertanya2 pada diri sendiri.. apa sih yang akan saya kerjakan nanti kalau udah lulus? dan entah kenapa.. saya menemukan kalo bekerja demi "buah" hasil kerja (gaji /karir).. yang ada cuma nunggu2 kapan selese kerja.. bukan menikmati waktu saat bekerja.. padahal 75persen waktu hidup kita akan dihabiskan untuk bekerja..
terimakasih udah baca! :)
9 Juli 2008 pukul 20.56
wah .. artikelnya menarik banget... tops.. gwa jadi semangat lgi nih ma kerjaan gwa yang sekarang..? thanks banyak yach
13 Juli 2008 pukul 21.35
For me, recently,
pekerjaan gw merupakan wadah gw mengaktualisasikan diri. belajar dan berkembang.
but you have to remember that i'm a girl -what i mean, i dont have to think the financial problem as the first issue- maybe, for the bos or men out there.
Selain wadah aktualisasi diri, sebagai cowo mungkin mereka juga akan memperhatikan masalah finansial --termasuk tabungan masa depan untuk kesejahteraan keluarga--
but, i had a chat about this with one of my teammate, he told me, that financial became one of the biggest issue,,but after got several experiences previously he told me that: Passion is all you have to think.
-is that the job that you want
-are you really into it?
-is that your interest?
-is the working environment support you??
-at last? do they "respecting" you (put the right 'number' into your account)
Hahaha...
apa arti sebuah pekerjaan??
wadah mengaplikasikan ilmu dan mengembangkan diri dengan ilmu baru:
AKTUALISASI
17 Juli 2008 pukul 20.02
pagi...met beraktivitas...yup betul sekali..kadang kita punya banyak pandangan mengenai apa tu pekerjaan, tp yang paling penting adalah bagaimana caranya membuat perkerjaan itu menjadi menyenangka...